Padang(SUMBAR)PT- Peringatan Nuzulul Quran yang
jatuh setiap tanggal 17 Ramadan selalu diperingati umat Islam untuk
mengingat kembali peristiwa turunnya Alquran. Peringatan Nuzulul Quran
juga momen bagi umat Islam untuk merefleksikan diri untuk lebih dekat
dengan Alquran.
Tak terkecuali Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)
Provinsi Sumatra Barat, peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan hari ini,
Selasa (19/4) di Aula Amal Bhakti I. Hadir Kepala Kanwil Kemenag Sumbar
H. Helmi didampingi Kabag TU H. Miswan dan seluruh Kepala Bidang.
Kepala Bidang Penais Zawa, Yufrizal mengatakan selain offline
kegiatan peringatan Nuzulul Quran juga diikuti secara online melalui
zoom meeting dan live youtube oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Kota,
Kepala Madrasah, Kepala KUA, Penyuluh dan Penghulu se Sumatra Barat.
"Untuk menyemarakkan peringatan nuzulul quran ini Kemenag Sumbar
telah menggelar berbagai lomba yang dikemas dalam program Senur (Semarak
Nuzul Quran). Senur merupakan satu dari 11 Program Gemarindu (Gema
Ramadan Indah dan Syahdu di Dunia)," ungkap Yufrizal.
Adapun lomba yang dilaksanakan kata Yufrizal diantaranya, Tahfizul
Quran bagi Kepala Madrasah, Penghulu dan Penyuluh se Sumatra Barat.
Lomba Azan bagi Siswa MTs, lomba Khutbah Jumat bagi Siswa MA yang
dilaksanakan di Kanwil Kemenag Sumbar.
Selain lomba juga diselenggarakan pelatihan penyelenggaraan jenazah
dan Baca Tulis Aquran di Asrama Embarkasi Padang Pariaman. "Mudah
mudahan kegiatan ini membawa semagat quran dilingkungan Kanwil Kemenag
Sumbar," tutur Yufrizal.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar memberikan apresiasi
kepada seluruh jajarannya yang telah mendukung program Gemarindu dan
melaksanakannya di tingkat Kemenag kabupaten kota.
Sesuai dengan tema Nuzulul Quran, Kerukunan dan Keberagaman
Perspektif Al-Qur'an, Kakanwil mengatakan bahwa Negara Indonesia bukan
negara teokrasi yang melandaskan konstitusinya pada satu agama. Bukan
juga negara sekuler yang memisahkan agama dari negara atau tidak
mengakui agama.
"Indonesia adalah negara yang mengatur kehidupan beragama hal ini
dibuktikan dengan adanya Kementerian Agama. Sehingga umat beragama
merasa dibimbing dan diayomi, Agama hadir untuk umat beragama," ungkap
Kakanwil.
Dikatakan Kakanwil Kemajemukan di Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku berbagai agama, ini bisa dijadikan modal untuk memajukan
bangsa ke depan. Keberagaman itu sebuah rahmat maka harus kita rawat
dengan baik, pesan Kakanwil.
"Jangan sampai perbedaan itu membawa kemudaratan bagi kita. Apalagi
kita telah menetapkan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Ini akan dijadikan kebijakan prioritas
Kementerian Agama" ungkap Kakanwil.
Tahun 2022, lanjut Kakanwil akan dilaunching tahun toleransi bukan
berarti kita tidak toleran selama ini. Tetapi kita menunjukkan bahwa
kerukunan itu penting dalam membangun bangsa ini.
"Kita ingin bagaimana Indonesia ini aman, nyaman dan Umat Beragama
tentram dalam menjalankan ibadah. Prinsip prinsip toleransi, saling
menghormati, saling menghargai ini perlu kita tumbuh kembangkan," harap
Kakanwil.
Peringatan Nuzulul Quran ini ditutup dengan ceramah agama yang
disampaikan Doktor Sofyan Hadi, Dosen UIN Imam Bonjol Padang.
#boy/rina
Padang, Humas--Peringatan Nuzulul Quran yang
jatuh setiap tanggal 17 Ramadan selalu diperingati umat Islam untuk
mengingat kembali peristiwa turunnya Alquran. Peringatan Nuzulul Quran
juga momen bagi umat Islam untuk merefleksikan diri untuk lebih dekat
dengan Alquran.
Tak terkecuali Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)
Provinsi Sumatra Barat, peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan hari ini,
Selasa (19/4) di Aula Amal Bhakti I. Hadir Kepala Kanwil Kemenag Sumbar
H. Helmi didampingi Kabag TU H. Miswan dan seluruh Kepala Bidang.
Kepala Bidang Penais Zawa, Yufrizal mengatakan selain offline
kegiatan peringatan Nuzulul Quran juga diikuti secara online melalui
zoom meeting dan live youtube oleh Kepala Kankemenag Kabupaten Kota,
Kepala Madrasah, Kepala KUA, Penyuluh dan Penghulu se Sumatra Barat.
"Untuk menyemarakkan peringatan nuzulul quran ini Kemenag Sumbar
telah menggelar berbagai lomba yang dikemas dalam program Senur (Semarak
Nuzul Quran). Senur merupakan satu dari 11 Program Gemarindu (Gema
Ramadan Indah dan Syahdu di Dunia)," ungkap Yufrizal.
Adapun lomba yang dilaksanakan kata Yufrizal diantaranya, Tahfizul
Quran bagi Kepala Madrasah, Penghulu dan Penyuluh se Sumatra Barat.
Lomba Azan bagi Siswa MTs, lomba Khutbah Jumat bagi Siswa MA yang
dilaksanakan di Kanwil Kemenag Sumbar.
Selain lomba juga diselenggarakan pelatihan penyelenggaraan jenazah
dan Baca Tulis Aquran di Asrama Embarkasi Padang Pariaman. "Mudah
mudahan kegiatan ini membawa semagat quran dilingkungan Kanwil Kemenag
Sumbar," tutur Yufrizal.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar memberikan apresiasi
kepada seluruh jajarannya yang telah mendukung program Gemarindu dan
melaksanakannya di tingkat Kemenag kabupaten kota.
Sesuai dengan tema Nuzulul Quran, Kerukunan dan Keberagaman
Perspektif Al-Qur'an, Kakanwil mengatakan bahwa Negara Indonesia bukan
negara teokrasi yang melandaskan konstitusinya pada satu agama. Bukan
juga negara sekuler yang memisahkan agama dari negara atau tidak
mengakui agama.
"Indonesia adalah negara yang mengatur kehidupan beragama hal ini
dibuktikan dengan adanya Kementerian Agama. Sehingga umat beragama
merasa dibimbing dan diayomi, Agama hadir untuk umat beragama," ungkap
Kakanwil.
Dikatakan Kakanwil Kemajemukan di Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku berbagai agama, ini bisa dijadikan modal untuk memajukan
bangsa ke depan. Keberagaman itu sebuah rahmat maka harus kita rawat
dengan baik, pesan Kakanwil.
"Jangan sampai perbedaan itu membawa kemudaratan bagi kita. Apalagi
kita telah menetapkan moderasi beragama dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN). Ini akan dijadikan kebijakan prioritas
Kementerian Agama" ungkap Kakanwil.
Tahun 2022, lanjut Kakanwil akan dilaunching tahun toleransi bukan
berarti kita tidak toleran selama ini. Tetapi kita menunjukkan bahwa
kerukunan itu penting dalam membangun bangsa ini.
"Kita ingin bagaimana Indonesia ini aman, nyaman dan Umat Beragama
tentram dalam menjalankan ibadah. Prinsip prinsip toleransi, saling
menghormati, saling menghargai ini perlu kita tumbuh kembangkan," harap
Kakanwil.
Peringatan Nuzulul Quran ini ditutup dengan ceramah agama yang
disampaikan Doktor Sofyan Hadi, Dosen UIN Imam Bonjol Padang. RinaRisna