Padang(SUMBAR) PT-Memperkuat mitigasi dan skenario penyelamatan diri dari ancaman bencana tsunami, BMKG menggelar Indian Ocean Wave 2023 (IOWave 23), di Padang (25/10). Mitigasi dan skenario simulasi bencana tsunami itu dirangkum dengan skenario bernama 'tabletop exercise'.
Kepala BMKG Padangpanjang Suadi mengatakan teknik itu merupakan salah satu teknik latihan dalam bentuk diskusi untuk memberikan pemahaman, penyempurnaan dan review peraturan yang ada.
"Simulasi ini diikuti jajaran BPBD pesisir pantai yang ada di Sumbar, yakni Padang, Pariaman, Padangpariaman, Agam, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, dan Mentawai," katanya.
Kemudian, tuturnya simulasi itu dipraktikkan dengan merealisasikan respon atas kemungkinan bencana tsunami yang terjadi. Tujuannya, untuk lebih memperkuat fungsi dan SOP dari masing-masing stake holder ketika bencana terjadi.
"Simulasi ini digelar rutin setiap 2 tahun sekali, di Padang terakhir tahun 2016," sebutnya lagi.
Sementara itu, Kota Padang yang merupakan salah satu kota paling rawan akan ancaman tsunami juga ikut serta dalam agenda itu.
Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Kota Padang Andree Algamar menyampaikan bahwa ketujuh kabupaten dan kota yang ikut simulasi memiliki ancaman yang relatif sama.
Ancaman tsunami tersebut disebabkan karena adanya aktivitas geologi pada segmen patahan Mentawai Megathrust. Kondisi ini tambahnya, mengharuskan pemerintah, praktisi, seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha memiliki pemahaman yang sama dalam merespon kebencanaan.
"Tentunya agenda ini juga menguji sistem inatews terkait waktu kirim dan tiba, isi, serta penerima. Selain menguji coba Pusdalops dan juga akan mencoba SOP Padang Command Centre (PCC) 112," imbuh Sekda.
Sebab kata Andree, saat ini Pusdalops dan Padang Command Centre (PCC) bergabung pada satu tempat yang sama.
#boy/hms