Jakarta(SUMBAR) PT— Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Suir Syam meminta dengan tegas BPOM menindaklanjuti pelarangan penjualan obat yang mengandung dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG), karena dua Zat ini disinyalir menjadi salah satu pemicu meledaknya kasus gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Indonesia beberapa waktu ini.
"BPOM merupakan Badan yang mempunyai tugas dalam pengawasan obat dan makanan, dan mereka mempunyai ahli dibidangnya masing-masing, oleh sebab itu BPOM melarang beredarnya obat sirup anak dan dewasa yang mengadung DEG dan EG dalam penjualannya, jadi kita ikuti saja apa yang disampaikan BPOM, "ujar Suir Syam.
Suir Syam menambahkan sebaiknys BPOM menarik semua peredaran Obat sirup yang sudah tercemar dengan kedua zat berbahaya itu, krn menurutnya, dengan menarik obat sirup yang mengadung dua zat berbahaya itu akan lebih efektif karena sudah membahayakan jiwa masyarakat, kata Legislator dapil 1 Sumatera Barat ini.
"Harus ditarik peredaran obat sirup anak dan dewasa yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol, karena kalau melarang saja tidak akan efektif dan tidak ada gunanya kalau hal ini dilarang saja oleh BPOM, jadi harus ditarik dan kita haru percaya dengan BPOM yang telah mengatakan obat sirup anak dan dewasa ini mengadung zat yang berbahaya dietilen glikol(DEG)etilen glikol(EG), untuk tidak meminum obat sirup anak dan dewas, "tegas Politisi Partai Gerindra itu.
Suir Syam juga meminta kepada BPOM untuk memberikan secara masif kepada masyarakat secara Masif terkait dengan obat-obatan yang DEG dan EG apakah obat ini memang belum atau tidak terdaftar di Indonesia, dan informasi ini diperlukan karena ada juga masyarakat membeli Obat-obat dari luar neger secara online
"Dan kalau sudah beredar ya harus ditarik, namun kalau belum beredar di Indonesia ya harus dilarang masuk ke Indonesia, dan informasikan ke masyarakat bahwa obat batuk sirup anak dan dewasa yang mengandung zat berbahaya belum masuk ke Indonesia dan juga meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli obat secara online, itu jg di informasikan juga, "ungkap Mantan Ketua IDI Payakumbuh ini.
#boy/rls