Padang(SUMBAR)PT-Menanggapi perihal penyerangan yang dilakukan oleh oknum siswa sekolah lain kepada SMK 1 Padang yeng mengakibatkan siswa SMK 1 Padang terkena sabetan clurit, dan menerima beberapa jahitan luka, Kepala Sekolah SMK 1 Padang Drs.Dasrizal di ruang kerjanya (1/8), menegaskan kronologi terjadinya penyerangan yang tidak terduga yang membuat heboh dunia pendidikan terutama SMK.

Di tambahkannya pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa tanggal 22 Juli akan ada tawuran pelajar, oleh karenanya saya selaku Kepala Sekolah berkoordinasi dengan Kapolsek setempat, Babinkum dan Alhamdulillah sekolah kita langsung dijaga, setelah kami mendapat informasi ada penyerangan di SMK 5 Padang pada hari Jumat yang lalu."Namun indikasi pelajar yang tertangkap itu bukan siswa dari SMK 1 Padang, "tegasnya.

Namun pada hari Kamis, tepatnya jam 13.30 WIB, tiba-tiba ada penyerangan dari oknum siswa yang menyerang SMK 1 Padang dengan membawa Clurit dan benda tajam lainnya. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya terkena sabetan Clurit tapi tidak parah(tergores) dan sudah di jahit. "Ini sudah brutal mengarah ke tindakan kriminal, dan Kamis malam sudah tertangkap 6 orang, dari situ dikembangkanlah dengan dikumpulkannya seluruh Kepala Sekolah oleh Kepala Dinas dan Gubernur pada Subuh Barokah di Gurbernuran dilanjutkan dengan rapat. Dari hasil rapat tadi Gubernur menyarankan pertama identitas siswa di prioritaskan baik dari fisik, rambutnya kalau siswa tentu pendek, kedua siswa berpakaian lengkap dengan atribut yang jelas dipakai siswa, misalnya siswa sekolah di sekolah A, harus memakai atribut sekolah A, agar untuk menghindari miss Komunikasi, ketiga ini sudah masuk di ranah hukum. "Jadi ketiga komponen yang disarankan Gubernur itu yang dirapatkan di Gubernuran,"ucap Dasrizal.

Setelah itu Sekda mengambil inisiatif dan kebijakan karena Gubernur berangkat ke Jakarta untuk rapat Forkompindo yang dihadiri Kapolda, Danrem,Danlantamal, Danlanud, Kapolres, Dandim dan seluruh pejabat Propinsi Sumbar dan Kota Padang dengan hasil kebijakan Kota Padang harus bersih dari tawuran."Kapolres sendiri yang memerintahkan anggota dan jajarannya untuk menjaga sekolah-sekolah serta mengawasi dari hari ini sampai seterusnya, dan Kapolres Kota Padang sudah mengunjungi sekolah untuk mensupport siswa, pihak sekolah, orang tua murid yang belakangan ini akibat tawuran mereka sudah kuatir akan anak-anak mereka, dan Alhamdulillah seperti kita lihat sekarang berkat penjagaan dan pengawasan dari pihak kepolisian resort Kota Padang, SMK 1 Kota Padang menjadi Aman,"akhir Dasrizal.


#boy


 

 

 
Top