Padang(SUMBAR)PT- Dunia pendidikan terus mengalami dinamika dan
perubahan. Kakanwil Helmi melihat pentingnya mengkolaborasikan kehadiran
teknologi dan literasi untuk menjadi guru profesional di era 4.0.
Kehadiran perpustakaan dan sinergitas dengan pihak Kominfo adalah sebuah
keniscayaan untuk mencetak guru profesional. Kakanwil Sumbar Helmi
"Di era 4.0 setidaknya kita harus berteman dengan 2 hal penting.
Pertama kita berteman dengan Kominfo. Kedua perpustakaan." Jelas
Kakanwil Helmi saat mengawali sambutannya pada acara "Workshop Capacity
Building di Bidang Informasi dan Teknologi bagi Guru PAI se-Sumbar yang
digelar DPW AGPAII Sumbar, Jumat (26/11) petang di Whiz Hotel Padang.
Ia menyampaikan bahwa guru perlu memiliki empati dan simpati kepada
siswanya, karena tugas guru adalah mentransformasikan ilmu pengetahuan
sekaligus membentuk karakter baik siswanya.
Sebaliknya, peserta didik juga harus memiliki kesadaran untuk terus meningkatkan rasa ingin tahu (curiosity), sambungnya.
Kakanwil mengakui guru guru PAI Sumbar selalu menginspirasi sehingga tidak lelah berinovasi sehingga melahirkan beragam prestasi nasional.
"Guru profesional adalah guru guru yang memiliki welas asih, memiliki compassionate dan mengajar dengan hati." Tuturnya.
Lebih lanjut, Kakanwil mengutip sebuah kata bijak dihadapan guru PAI dalam memaknai proses pembelajaran.
"Jika anda merasakan sakit, tandanya masih hidup. Jika anda merasakan sakit saudara anda, tandanya anda manusia." Ujarnya.
Terkait itu, Helmi menilai, tugas guru di masa depan tidaklah ringan. Tugas guru adalah bagaimana memanusiakan manusia. Dalam ajaran Islam sendiri diajarkan, bagaimana mengislamkan orang Islam.
"Manusia dilahirkan untuk memanusiakan manusia, artinya nilai nilai kemanusiaan yang perlu dibangun dan dikembangkan," sebutnya.
Terlebih lagi hari ini, Indonesia sudah punya pendidikan karakter yang perlu terus diperkuat.
"Ini perlu kita kawal, mulai dari sekolah, bagaimana agar anak anak didik kita bisa menghargai orang lain, bagaimana mereka bisa berempati tinggi terhadap saudaranya. Ini yang kita kembangkan sekarang dalam tujuh program unggulan di Kemenag. Salah satunya adalah penguatan moderasi beragama." imbuh Kakanwil.
Tak lupa Kakanwil memberi apresiasi yang luar biasa kepada DPW AGPAIL Sumbar dan panitia pelaksana yang sudah menggelar acara Workshop Capacity Building di Bidang Informasi dan teknologi bagi Guru PAI se-Sumbar.
Diakhir arahan, Helmi membeberkan contoh adanya program afirmasi yang dilakukan Kemenag RI pada tahun ini adalah Kanwil Kemenag Prov. Sumbar mencairkan Tunjangan Profesi Gunu (TPG) bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMA/SMK (PNS dan Non PNS) pada Sekolah sebesar 6,3 miliar untuk 309 orang.
"Untuk SD dan SMP proses pencairan berada di Kemenag Kabupaten/Kota.
Selain itu, Kemenag RI Juga memberikan bantuan tunjangan khusus untuk 4.700 guru di wilayah 3T, dengan anggaran sebesar 47 miliar rupiah, tambahnya diiringi riuh tepuk tangan peserta.
"Untuk itu, tugas Kemenag adalah mengawal pelaksanaan program program afirmasi bagi peningkatan kesejahteraan dan kompetensi guru" imbuhnya.
Tentunya berangkat dari niat dan keinginan untuk maju dan berbuat lebih banyak lagi untuk kemajuan. "Kita buka secara resmi Kegiatan workshop capacity building, peningkatan kompetensi di bidang informasi dan teknologi bagi guru PAI se Sumbar", semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita, bagi yang hadir hari ini juga bertugas," ujarnya.
Selanjutnya, acara yang dikemas dalam rangka menyambut HAB Kemenag dan HGN Tahun 2021 tersebut, turut dihadiri Ketua Umum DPP AGPAII Dr Mahnan Marbawi, Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumbar diwakili Kabid GTK Suindra S.Pd, M.Pd, Ketua dan Pengurus DPW AGPAIl Sumbar Rimelfi, S.Pd., MM, MA, Ketua Pokja PAI Sumbar Dra Arniyanti M.Pd, Koordinator tim IT dan Infokom DPW AGPAII Zumfiardi, S.Pd, M.Pd, Ketua DPD AGPAII Kab/Kota se-Sumbar, Ketua DPC AGPAII Kecamatan, Panitia Pelaksana, Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
#boy/hms