Namun setelah PPKM dilonggarkan dan Kota Padang memasuki level 2, SMAN 10 Padang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (Luring) dengan siswa dan guru kita yang sudah divaksin semua, maka Pembelajaran Tatap Muka sudah bisa dilakukan disekolah atas persetujuan Pemerintah melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. "Kita menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat seperti Vaksin, hand sanitizer, dan pengatur Suhu (Thermo Gun) dan kamar Ultraviolet ditambah secara fisik untuk melengkapi Protokol Kesehatan, kami melengkapi tempat cuci tangan disetiap lokal, sabun anti Virus serta siswa wajib memakai masker, serta pihaknya juga mempunyai informasi Prokes yang kita putar rambu-rambu setiap 5 atau 10 menit setiap proses belajar mengajar dimulai setiap hari,"sebut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas Nasrul Azwar, S.Pd, yang mewakili Kepala Sekolah SMAN 10 Padang Drs. Parendangan, M.Pd, diruang kerjanya (16/11).
Nasrul juga menambahkan SMAN 10 Padang, dalam melaksanakan Pembelajaran tatap Muka pihaknya memiliki Rombel ada 28, dari kelas XII ada 9, kelas XI ada 10 dan kelas X ada 9 rombel menggelar kegiatan belajar dengan dibagi shift Ganjil dan Genap, 50%/lokal yakni 18 siswa kelas X, 18 siswa kelas XI, dan 18 Siswa kelas XII, untuk siswa belajar tatap muka dan daring ini, sambungnya lagi.
Waka Humas Nasrul Azwar, S.pd |
"Rata-rata guru-guru dan siswa di SMAN 10 Padang ini telah divaksin 99%,"sebutnya lagi.
"Jadi intinya siswa yang sehat dan sudah di Vaksin saja yang bisa melaksanakan belajar tatap muka, apabila ada siswa yang mengalami demam dan dia sehat dan sudah diVaksin, akan kita suruh belajar dirumah secara daring, serta seluruh siswa diwajibkan memakai masker," tegasnya Nasrul.
Sebenarnya kita sudah mengacu pembelajaran yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar di masa Pandemi ini, namun dalam kondisi yang Pandemi ini, kita sebagai guru harus tetap memberikan yang terbaik terhadap siswa dengan daring serta guru tetap memberikan latihan-latihan, tugas-tugas yang akan dikerjakan dirumah, namun kalau kita lihat dari segi kemaksimalan, memang belum maksimal, karena tatap muka (Luring) itu menjadi baik kalau komunikasi 2 arah dari siswa dan guru, sementara kalau pembelajaran Daring hanya satu arah saja, kalaupun ada tanya jawab mungkin satu atau dua siswa yang berani melakukan pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh guru dengan waktu yang terbatas pula, oleh sebab itu guru dan orang tua berharap sekali mudah-mudahan tatap muka dilaksanakan kembali secara full seperti dulu," ungkap Nasrul mengakhiri.
#boy