Padang(SUMBAR)PT- Pada hari selasa tanggal (26/10) Kepala Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, DR.Ir. Desniarti menghadiri HUT KKP RI yang ke 22. 

Pada Tahun 2021 ini acara HUT KKP RI dilaksanakan secara virtual yang dipusatkan di Provinsi Bangka Belitung yang dihadiri oleh Menteri KKP-RI  Sakti Wahyu Trenggono dan Dirjen Perikanan Budidaya Tb. Haeru Rahayu  beserta seluruh jajaran KKP-RI. 

Pada peringatan HUT KKP RI tahun ini juga telah dilaksanakan peluncuran Ekonomi Biru Menuju Indonesia Sejahtera secara virtual oleh Presiden RI JOKO WIDODO. 

Selanjutnya, pelaksanaan HUT KKP RI tahun 2021 yang dilaksanakan di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat dibuka langsung oleh Bupati Pasaman Benny Utama yang dihadiri oleh Sesditjen Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP-RI, Direktur Pakan Obat Ikan beserta seluruh jajaran KKP, Kadis DKP Prov. Sumbar, Kadis Perikanan Pasaman, BBAT Sei. Gelam Jambi, BKIPM KKP dan BKIPM Padang, dan kelompok masyarakat penerima bantuan.

Dalam rangka HUT KKP yang ke 22 di Kabupaten Pasaman Provinsi Sumbar  dilakukan pencanangan Kampung budidaya Ikan Mas di Kabupaten Pasaman sekaligus peluncuran 'IMPLEMENTASI QUALITY ASSURANCE' Kabupaten Pasaman merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Barat yang memiliki potensi perikanan  budidaya khususnya budidaya air tawar dengan luas lahan budidaya seluas 4.440 ha dan  produksi 51.827,52 ton dan bisa dikatakan ini merupakan lahan budidaya perikanan air tawar terluas untuk kabupaten/kota di Sumatera Barat. 

Untuk mendukung program kampung ikan mas di kabupaten Pasaman KKP RI mengalokasi bantuan sarana dan prasaran budidaya ikan, berupa Pembangunan Pabrik Pakan, Escavator, kendaraan roda 3 dan mesin pompa bagi 20 POKDAKAN yang ada di kawasan Kampung IKan Mas di Kabupaten Pasaman. Pada saat bersamaan juga dilakukan penyerahan lahan untuk pembangunan pabrik pakan  dari pemda kabupaten Pasaman ke KPP RI

Lebih lanjut, dalam sambutannya Sesditjen Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI menyampaikan bahwa Program Kampung Ikan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan pedesaan. Program Kampung Ikan merupakan program pengembangan berbagai jenis komoditas perikanan di suatu desa atau daerah tertentu. "Sebenarnya pada hakekatnya, kampung ikan sudah ada di tengah masyarakat. Tantangannya adalah bagaimana menginovasi kampung ikan yang sudah ada dan supaya bisa berkembang, serta tantangannya adalah bagaimana menginovasi kampung ikan yang sudah ada dan supaya bisa berkembang," sambung Sesditjen lagi.

Selanjutnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Desniarti menambahkan, Program Kampung Ikan Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat. di kawasan pedesaan. Program Kampung Ikan dinilai bisa membuat desa menjadi fokus dalam peningkatan kinerja sektor kelautan dan perikanan. Program Kampung Ikan merupakan program pengembangan berbagai jenis komoditas perikanan di suatu desa atau daerah tertentu. Khusus untuk Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat Komiditi yang akan kita kembangkan adalah 'IKAN MAS'.

Pada saat bersamaan juga dilakukan penyerahan atau hibah lahan untuk pembangunan pabrik pakan dari Pemda kabupaten Pasaman ke Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya seluas 3000 M2.

Dengan ditetapkannya Kampung Ikan Mas ini diharapkan permasalahan yang dihadapi para pembudidaya selama ini seperti ketersediaan induk unggul, benih bermutu, pakan ikan yang harganya selalu meningkat dapat diatasi, pemasaran hasil lebih luas lagi integrasi dari hulu sampai ke hilir dapat ditingkatkan sehingga kesejahteraan masyarakat dapat diwujudkan.

"Kita berharap Kampung Ikan Mas di Kabupaten Pasaman ini dapat menjadi Pilot Projek Bagi daerah lain di Provinsi Sumatera Barat," tambah Desniarti. 

Desniarti juga mengakui, masih ada sejumlah tantangan yang umumnya dijumpai dalam pengembangan Kampung Ikan. Misalnya terkait dengan masalah sistem produksi yakni teknologi yang masih tradisional, produksinya hanya untuk kebutuhan sendiri, hingga penggunaan tenaga kerja rumah tangga sehingga tingkat serapan tenaga kerja juga masih terbatas. Dari sisi sistem usaha, ia juga menilai skala produksi masih relatif kecil dan belum terintegrasi dari hulu sampai ke hilir, sebut sang Kadis mengakhiri.


#tim

 
Top