Padang(SUMBAR)PT-Kondisi permasalahan kumuh wajah perkotaan menjadi momok bagi kota maju dan baru berkembang, ketidak beraturan dan kepadatan bangunan menjadi ciri awal suatu kawasan kumuh, hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang tidak terkendali dan diperparah dengan kondisi tidak sejalannya antara populasi dengan akses infrastruktur dasar.
Apabila kita mau melihat lebih dalam kepada satu kawasan kumuh, permasalahan yang ada bukan hanya pada kepadatan bangunan, namun akan ditemui permasalahan yang kompleks, seperti terciumnya bau yang tidak sedap karena saluran drainase yang mampet, sampah yang dibuang secara serampangan atau pembuangan limbah yang sembarangan, akses jalan yang tidak layak juga memperburuk keadaan.
Tidak berhenti sampai disana, ketiadaan ruang terbuka publik yang representatif menambah buramnya potret satu kawasan. Lebih dalam kita menyigi kondisi kumuh kawasan di perkotaan semakin banyak kita akan menemui dampak negatif, baik dari sisi sosial masyarakat atau yang lain, salah satu dampak yang menonjol dapat dilihat pada tingkat kesehatan masyarakat rendah, akses sanitasi dan air bersih yang tidak mumpuni menyebabkan masyarakat rentan terkena penyakit, ancaman stunting bagi anak-anak pun terus menghantui.
Kawasan Batang Arau merupakan salah satu kawasan kumuh di Kota Padang, kawasan padat penduduk yang menghadap sungai Batang Arau tersebut memiliki akses infrastruktur yang cukup rendah, sehingga semejak tahun 2018 dilaksanakan penataan kawasan kumuh, hingga pada tahun 2021 melalui program KOTAKU Skala Kawasan menyasar pada kawasan tersebut.
Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Skala Kawasan merupakan salah satu upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan dan mendukung Gerakan 100-0-100, yaitu 100 persen akses air minum layak, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Batang Arau ini adalah aspal Hotmix, pembangunan pedestrian\jalur pejalan kaki, pekerjaan saluran\drainase, pembangunan 3 Unit Ruang Terbuka Publik, pembangunan 1 Ruang Tebuka Hijau\sarana penunjang taman dan jembatan beton.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Kusworo Darpito yang ditemani Kasatker Zuherman mengungkapkan bahwa upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh kawasan Batang Arau secara komprehensif telah dilaksanakan semejak tahun 2018, hingga pada tahun ini tetap berlanjut, hal ini merupakan wujud tekad yang besar dan keseriusan Kementerian PUPR dalam usaha menciptakan permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.
#rel/boy