Padang(SUMBAR)PT – Sejak disahkan Presiden Joko Widodo pada 2015 lalu melalui Kepres Nomor 22, peringatan Hari Santri menjadi momentum mengingat kembali kiprah para santri, kiyai, ulama terdahulu dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI dibawah asuhan KH Hasyim Asyari yang terbungkus dalam bentuk Resolusi Jihad.

Sejarah telah membuktikan ketika resolusi jihad yang diapungkan KH Hasyim Asyari menjadi booster tersendiri dalam membangkitkan semangat juang santri bersama masyarakat dalam memperjuangkan Kemerdekaan bangsa yang menjadi pemicu peristiwa heroik 10 November.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat yang diwakili Kabag TU Kanwil Kemenag Sumbar, H. Irwan dalam amanatnya selaku Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri yang ke VI di Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Batang Kabuang Padang, Selasa (20/10).

Pada kesempatan tersebut, H. Irwan juga mengimbau seluruh hadirin untuk menauladani semangat patriotik pendahulu dalam memperjuangkan dan menjaga keutuhan bangsa. “Mari kita jaga NKRI ini sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para pendahulu kita. Bangun sifat patriotisme demi keutuhan bangsa,” imbaunya.

“Mari bangun kebersamaan dan harmoni sosial melalui moderasi beragama sehingga potensi perpecahan yang ada di tengah-tengah masyarakat hilang dan menguap. Jaga indentitas agama dengan menyesuaikannya dengan kearifan lokal,” tambahnya.

Irwan juga mengajak seluruh santri untuk meningkatkan kualitas diri dari segala bidang sehingga santri memiliki bekal/amunisi penuh untuk terjun di tengah-tengah masyarakat nantinya.

“Mari tingkatkan kompetensi melalui muzakarah sebagai bentuk persiapan menjawab berbagai tantangan umat. Perkuat kemampuan IT karena tidak bisa kita pungkiri kemajuan teknologi juga menjadi tantangan tesendiri yang harus kita waspadai dan sikapi. Santri harus mampu memberi pencerahan, penyejuk dan pengayom umat,” ulasnya.

“Sesuai dengan tema Hari Santri tahun ini yaitu Santri Sehat Indonesia Kuat, maka kita harapkan kepada seluruh santri yang ada di Sumbar untuk menjadi teladan khususnya terkait pandemi yang sedang melanda negeri. Mari jaga kesehatan dan kebersihan lingkungan dengan menerapkan protokol kesehatan,” pesannya.

Irwan berharap melalui momentum peringatan ini, santri bisa menjadi barometer ditengah masyarakat dalam mencegah pandemi. “Mari ajak masyarakat untuk bisa menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru karena virus ini bukan bersifat lokal tetapi sudah menjdi pandemi. Mari edukasi masyarakat hingga terhindar dari virus ini,” imbaunya.

“Mari jadikan momentum ini sebagai wadah peningkatan kualitas kita, peningkatan kebersamaan kita, peningkatan jati diri kita dalam menjaga dan membangun bangsa dan negara menjadi lebih baik,” tandasnya.

Dengan menerapkan protokol kesehatan dan aturan yang ada, peringatan tahun ini jauh berbeda dari sebelumnya yang hanya mengundang perwakilan dari santri, ustadz/ustadzah dan pimpinan pondok pesantren (madrasah) yang ada di Padang.

Ditempat yang sama, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota beserta jajarannya yang ada di Sumbar mengikuti upacara peringatan tersebut secara virtual ditempat masing-masing. Sedangkan,  Kakan Kemenag Kota Padang, H. Marjanis dan jajaran mengikuti langsung di lokasi pelaksanaan.

Selaku bidang yang menaungi madrasah dan pondok pesantren, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKIS) Kanwil Kemenag Sumbar H. Rinalfi beserta jajaran turut hadir dalam peringatan Hari Santri ini. 

Rangkaian kegiatan peringatan ini ditutup dengan dzikir, shalawat dan doa bersama seluruh undangan yang dihadiri juga oleh tokoh masyarakat Sumbar, Buya Boy Lestari. Kegiatan ini juga didukung Pemerintah Kota Padang yang terlihat dari kehadiran perwakilan Pemko Padang yaitu Kabag Kesra. 

#humas kemenag | vn | boy


 
Top